Nasionalisme dan Bangsa Ku....
Siapa yang tak kenal dengan kata ‘Nasionalisme’? rata-rata semua kalangan mengetahui definisi ‘'Nasionalisme”. Secara sederhana, nasionalisme dapat diartikan sebagai rasa cinta terhadap tanah air serta bersedia membela jiwa dan raga untuk tanah air. Tak ada yang berubah dari makna secara sederhana tentang nasionalisme semenjak kita SD hingga masuk perguruan tinggi.
Definisi Nasionalisme menurut para ahli?
Menurut L. Stoddard, nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu: Hasrat untuk mencapai kesatuan, Hasrat untuk mencapai kemerdekaan, Hasrat untuk mencapai keaslian, dan Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu: Hasrat untuk mencapai kesatuan, Hasrat untuk mencapai kemerdekaan, Hasrat untuk mencapai keaslian, dan Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Dari definisi para ahli hingga sampai pada definisi sederhana yang kita gunakan dalam konteks sehari-hari, tetap saja tak ada yang berbeda tentang definisi nasionalisme. Semua definisi mengarah pada sebuah rasa cinta hingga berakhir pada tindakan yang mencerminkan rasa cinta tersebut.
Lalu... apa yang terjadi dengan nasionalisme sekarang?
Nasionalisme di mata para pelajar. Nasionalisme itu adalah rasa cinta tanah air dan mau berkorban untuk membela tanah air. Pemahaman para pelajar tentang nasionalisme hanya sebatas itu, tau definisi dan teori-teori. Bukan pemasukan pemahaman dan kesadaran dalam benak mereka tentang makna nasionalisme itu sendiri. Ketika negara heboh dengan berita pencurian pulau, rata-rata tak ada pelajar yang mau membahas itu dalam obrolannya. Seakan-akan tak mau peduli dengan isu-isu tersebut.
Nasionalisme di mata mahasiswa. Ketika masuk pada tingkatan yang lebih tinggi lagi yaitu menjadi mahasiswa. Kata nasionalisme lebih sering dikoar-koarkan dibandingkan ketika kita menjadi pelajar. Alasan memegang amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi, mengamalkan peran dan fungsi mahasiswa serta tanggung jawab menjadi seorang pemuda penerus keberlangsungan suatu negara, membuat nasionalisme itu lebih dijunjung. Nasionalisme mahasiswa sudah setingkat lebih baik dibandingkan para pelajar. Karena meraka mulai mengaplikasikan teori hingga berbentuk pemahaman nasionalisme yang lengkap.
Dan bagaimana nasionalisme menurut orang tua dan para petinggi negara???
Sebagian kalangan orang tua dan petinggi-petinggi negara yang pernah merasakan menjadi mahasiswa, sudah jarang terlihat sekali aksi-aksi mereka dalam menjunjung nasionalisme. Seakan-akan setelah melepaskan jaket almamater, maka idealis-idealis nasionalisme pun ikut terlepas. Apa kabar dengan pemuda-pemuda terdahulu yang sekarang malah menjadi petinggi-petinggi negara yang ikut menyengsarakan negara?
Apakah sampai mahasiswa, nasionalisme itu dijunjung? Padahal, tingkat nasionalisme bangsa merupakan indikator penting dalam kemajuan suatu negara. Jika dalam bangsa tersebut tingkat nasionalismenya rendah, maka kekuatan suatu negara untuk tetap berdiri pun semakin rendah. Dan jika dalam bangsa tersebut tingkat nasionalismenya tinggi, maka kekuatan suatu negara untuk tetap berdiri dan maju pun semakin tinggi.
Lalu, bagaimana dengan nasib negeri ini? nasib cucu-cucu kita kelak yang akan tinggal di negeri ini? Masihkah mereka bisa hidup di negeri ini? Atau malah mereka akan bertanya tentang hancurnya sebuah negara yang bernama Indonesia?
Pertanyaan-pertanyaan yang menampar kita sebagai bangsa yang menempati negeri ini, negara Indonesia. Dimana, bangsanya sendiri tidak menjunjung tinggi rasa cintanya terhadap negeri. Karena perubahan lingkungan, meningkatnya usia dan kepentingan membuat kita lupa akan pentingnya negara yang kita tempati ini. Nasioanalisme bukanlah masalah teoritis, tetapi kesadaran dan kepahaman. Siapa lagi yang akan mempertahankan negara ini agar tetap berdiri dan maju, selain kita bangsanya? Terutama kaum pemuda...